Rabu, 22 April 2015

manusia dan pandangan hidup








Manusia dan Pandangan Hidup
 
1.      Definisi Pandangan Hidup dan Ideologi
A.   Pandangan Hidup
Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup ada 3 macam :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan  hidup yang  berupa ideology, yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada  Negara.
3.      Pandangan berdasarkan renungan, yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

·         Pandangan hidup yang berasal dari keyakinan dan kepercayaan
Keyakinan dan kepercayaan adalah menjadi dasar pandangan hidup yang berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan, terdapat tiga aliran filsafat yaitu:
  1. Aliran Naturalisme, Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi, kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari tuhan . Manusaia adalah ciptaan tuhan karena itu manusia mengabdi pada tuhan melalui ajaran-ajaran agama. 
  2. Aliran Intelektualisme, Dasar aliran ini adalah logika/akal {kalbu yang berpusat dihati} “hati nurani” maka keyakinan manusia itu bermula dari akal.
  3. Aliran Gabungan, Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib yang berasal dari tuhan sebagai dasar keyakinan sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menetukan benar tidaknya sesuatu yang dinilai berdasarkan akal, baik sebagai logika berpikir maupun rasa atau hati nurani. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari tuhan dan akal berimbang maka akan menghasilkan pandangan hidup sosialisme –religius, kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.

B.    Ideologi
         Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
         Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkanWeltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit
         Ideologi menurut fungsinya merupakan pandangan dan tujuan hidup sebuah negara dan seseorang untuk pedoman hidupnya dan tujuan seseorang didunia ini, Ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila dimana pedoman untuk negara Indonesia untuk mengetahui bagaimana negara ini bisa maju, makmur dan berkembang sebagai mana mestinya yang tertuang di dalam Pancasila, sebagai warga negara Indonesia kita harus menjalankan ideologi bangsa Indonesia dan menanamkan cinta terhadap tanah air dan bangsa Indonesia. Ideologi disebut juga pandang hidup, pandangan hidup manusia yang beragama Islam adalah Al–Quran dimana Al–quran merupakan pedoman umat beragama Islam untuk melakukan hal – hal yang sesuai dengan ajaran agama Islam dan sebagai tujuan atau pandangan hidupnya dalam berbuat dan bertidak sebagaimana mestinya.

2.  Cita-cita
                Cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang  hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan  hidup dan  bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah angan-angan belaka. Bagi orang  yang  menganggapnya  sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah  maju  dengan  langkah  yang  jelas dan mantap dalam kehidupan  ini  sehingga ia menjadi sebuah  akselerator  pengembangan diri, namun  bagi yang menganggap cita-cita sebagai angan-angan belaka maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju.
                Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Cita-cita ibarat sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri. Cita-cita bukan hanya terkait dengan sebuah profesi namun lebih dari itu, ia adalah sebuah tujuan hidup.
  Manfaat mempunyai cita-cita, diantaranya:
a.      Hidup mempunyai jalan atau arah yang jelas
Dengan mempunyai cita-cita, kita akan tahu kemana arah hidup yang akan kita jalani, dan kita pun tahu tujuan kita belajar, menuntut ilmu, bersekolah, dan segala macamnya. Tujuannya yaitu mengejar cita-cita dan berusaha sekuat mungkin untuk mengejar cita-cita tersebut.
b.      Mental dan niat semakin terasah
Dengan adanya cita-cita yang kuat, mental untuk melawan segala hambatan akan terasah, misalnya melawan rasa malas, kantuk, dan godaan bermain akan teratasi.
c.      Terus Belajar dan Berlatih
Cita-cita menjadi sebuah tujuan  yang harus kita kejar. Seiring dengan adanya cita-cita yang kuat tersebut, kita akan berusaha meningkatkan kemampuan agar cita-cita kita bisa tercapai. Yaitu dengan belajar dan berlatih segala hal yang mejunjung cita-cita tersebut.

3.  Kebajikan
              Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Makna kebajikan Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Kebajikan adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun dan berpakaian sopan. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan raga. Manusia merupakan mahluk sosial, artinya manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.

Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal, yaitu:
1.      faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2.      Faktor yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
3.      Faktor yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.

4.  Usaha dan Perjuangan
            Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus bekerja keras untuk kelanjutan hidupnya, Sebagian hidup manusia adalah  usaha dan perjuangan. Perjuangan untuk menjalankan hidup, sudah menjadi kodrat manusia. Tanpa usaha  atau perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka  ia harus  bekerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, maka ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua  ketentuan  akademik.
            Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau jasmani,  atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya  menghargai dan meningkatkan  harkat dan martabat manusia. Sebaliknya  pemalas  membuat  manusia  itu miskin,  melarat,  dan berarti  menjatuhkan  harkat dan martabatnya  sendiri.
            Untuk  bekerja  keras manusia  dibatasi oleh kemampuan.  Karena  kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kernakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan   itu  terbatas  pada  fisik dan  keahlian atau keterampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh  hasil sedikit, ketrampilan  akan memperoleh  penghasilan  lebih banyak jika dibandingkan  dengan orang yang tidak mempunyai  keterampilan atau keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian atau keterampila itu suatu keharusan.  Sebagaimana  dinyatakan dalam ungkapan sastra: “tuntutlah  ilmu dari buaian sampai ke liang lahat” dalam pendidikan  dikatakan sebagai “long  life education”
            Karena manusia itu  mempunyai rasa  kebersamaan  dan  belas  kasihan  (cinta  kasih) antara sesama manusia. Maka ketidakmampuan atau kemampuan  terbatas yang menimbulkan perbedaan  tingkat kemakmuran itu dapat  diatasi  bersama-sama   secara  tolong  menolong, bergotong-royong. Apabila  sistem ini diangkat  ke tingkat organisasi negara, maka negara akan mengatur  usaha atau perjuangan  warga  negaranya   sedemikian rupa, sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan  ini dapat  dikaji  melalui  pendangan  hidup atau ideologi  yang  dianut  oleh  suatu  negara.

5.  Keyakinan atau Kepercayaan
  Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Jika keyakinan tidak ada maka keraguan akan muncul, dan kesalahan akan sering kali menghalangi. Keyakinan sangat penting dalam kehidupan seperti keyakinan dalam memeluk agama.
  Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premisi benar. Jika kita yakin dalam satu hal maka kepercayaan akan muncul, keyakinan dan kepercayaan sangat berdampingan dalam hidup.

6.  Makna Hidup
            Menurut saya hidup bagaikan sebuah perjalanan panjang yang memiliki tujuan. Yang memiliki kisah di dalamnya. Yang memiliki kurun waktu cukup lama dan akan berhenti jika sudah dihentikan oleh sang Pencipta. Oleh karena itu, kita harus memaknai hidup ini. Setiap apa yang kita lakukan entah berat atau ringan, lama atau singkat, kalau dilakukan tanpa arah dan tujuan yang bermakna, pasti akan dirasakan sangat membebani, menekan, membosankan, hambar dan membuat putus asa.
            Sebaliknya kalau tindakan itu mempunyai makna, pastinya akan memberi semangat, menggairahkan dan membahagiakan. Sama hal nya dengan perjalanan kehidupan manusia di dunia ini, bila orang tidak menemukan makna atau tidak mampu memaknai hidupnya, maka kehidupan ini menjadi suatu perjalanan yang sangat memberatkan, terasa suram dan tidak membahagiakan.
            Makna hidup dapat dijadikan sebuah motivasi atau dorongan kepada diri kita agar semangat dalam menjalani hidup. Karena hidup adalah perjuangan. Perjuangan untuk menggapai tujuan. Perjuangan dalam menghadapi cobaan. Atau pun perjuangan dalam mencari kebahagiaan.
            Kebahagiaan itu... jika kita mampu melihat hal-hal yang sederhana menjadi sesuatu yang indah, jika kita mampu melihat hal-hal biasa menjadi sesuatu yang luar biasa, jika kita tidak mudah mengeluh atas peristiwa dan cobaan hidup yang kita alami, jika kita mampu hidup secukupnya dari apa yang kita peroleh, jika kita memiliki hati penuh syukur atas hidup yang kita jalani, dan jika kita tegas untuk memilih hidup bahagia dengan berjuang mengikuti jalan Tuhan, daripada mengikuti kesenangan hidup yang dangkal dan tanpa arah.

7.  Menggapai Cita-cita
            Pernahkah terbesit tanya dalam jiwa, mengapa kita harus memilikicita-cita? Dalam menjalani bahtera kehidupan, manusia tidak bisa terlepas dengan adanya cita-cita dan tujuan hidup. Cita-cita sendiri merupakan suatu dorongan atau motivasi yang sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan, karena tanpa nya kehidupan kita tidak akan bergerak maju. Dengan memiliki cita-cita, maka akan ada semangat yang mendorong diri kita untuk melangkah ke depan dalam menjalani kehidupan.
            Cita-cita sangatlah berarti bagi kehidupan antar manusia. Bukan hanya sekedar impian dan angan-angan belaka ataupun harapan semata. Begitu banyak cara yang dapat dilakukan untuk memudahkan kita dalam mewujudkan sebuah cita-cita. Cita-cita akan dengan mudah kita gapai apabila kita melakukannya dengan usaha yang keras, tekad yang kuat dan sebuah niat.bukan hanya sekedar niat. Tetapi niat yang baik. Niat untuk maju kedepan. Niat untuk bangkit dari keterbatasan dan keterpurukkan.Niat mengangkat derajat diri dan keluarga serta mengharumkan namanya. Serta niat untuk meraih kesuksesan dan mempersiapkan diri untuk menjalani hidup yang lebih cerah dimasa mendatang.
            Sebagai manusia, tidak ada salahnya jika kita memiliki cita-cita atau harapan setinggi mungkin. Maka dari itu, kembangkanlah kepribadian kita untuk menjadi yang lebih baik lagi sampai diri kita benar-benar telah mampu untuk mewujudkannya. Kembangkanlah kemampuan yang telah kita miliki sampai kita benar-benar tidak kuat untuk mengembangkannya. Cobalah untuk berfikir maju, berfikirlah bagaimana hidup kita dapat melangkah maju menuju kesuksesan. Tingkatkanlah ilmu pengetahuan yang kita miliki sampai akhirnya kita benar-benar menguasai nya. Berdoalah kepada sang Pencipta agar diberi jalan dan kemudahan. Sukailah cita-cita yang akan kita raih. Dengan begitu, kita akan meraih kebahagian dan cita-cita yang telah diimpikan. Janganlah menyerah dan selalu mencoba jika kita mengalami suatu kegagalan. Dan menataplah kedepan untuk lebih baik dan menjadikan sejarah serta kegagalan sebagai pelajaran untuk menuju kesuksesan.

...Thank You...

Sumber dan referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar