Jumat, 25 September 2015

arsitektur dan lingkungan



Arsitektur dan Lingkungan


Definisi Arsitektur
Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Definisi Lingkungan
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.

Peran Seorang Arsitek
Peran seorang arsitek tidak hanya membangun sebuah bangunan, tetapi dalam merancang sebuah bangunan, terlebih dahulu seorang arsitek akan melakukan analisa, salah satunya adalah analisa terhadap lingkungan dan berinteraksi langsung dengan lingkungan dan alam.
Tanpa disadari, ketika suatu bangunan dibangun atau didirikan telah merusak lingkungan dan alam sekitarnya. Maka dari itu dalam melakukan analisa lingkungan, arsitek dituntut untuk merancang dan membangun sebuah bangunan tanpa harus merusak lingkungan yang ada serta dituntut untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi.
Kita sebagai arsitek muda, harus menyadari dampak lingkungan akibat dari pembangunan suatu bangunan yang nantinya akan membentuk suatu harmonisasi antara bangunan dan lingkungan di sekitarnya. Pada saat ini banyak konsep-konsep bangunan yang meminimalisir kerusakan lingkungan, misalnya konsep Green Arsitektur.
Melihat kondisi alam dan iklimnya yang slalu berubah-ubah, maka dari itu seorang arsitek juga berperan untuk membuat suatu rancangan bangunan yang memikirkan masa depan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terburuk di masa yang akan datang.
Tidak hanya itu, sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan seorang arsitek untuk mengolah lingkungan binaan yang besahabat dengan alam. Misalnya untuk mengurangi suhu yang tinggi,dapat dilakukan dengan menanam pohon pelindung atau peneduh dengan area yang luas karena ruang terbuka hijau sangat penting sebagai penyerapan karbon.
Selain itu, untuk sebuah bangunan dapat menggunakan penghawaan dan pencahayaan alami yang dapat mengurangi beban pengoperasian bangunan. Upaya tersebut dapat diaplikasikan dengan memperbanyak bukaan pada bangunan tersebut. Bagaimana dengan memperbanyak bukaan akan terjadi penyinaran panas yang berlebih??? Jangan khawatir, kita dapat menggunakan kanopi di jendela-jendela ataupun menanam pohon tunggal yang dapat mengurangi penyinaran panas yang berlebih sehingga beban pendingin udara dapat berkurang.

Pengaruh Positif dan Negatif Karya Arsitektur terhadap Lingkungan
Dalam merancang dan membangun sebuah bangunan, tentu saja tedapat dampak di dalam nya. Entah itu dampak positif ataupun negatif. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestariannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam. Berikut adalah contoh dari dampak tersebut.
·     Dampak Positif
1.   Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran.
2. Dengan membangun tempat industri, maka perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dan memperbesar kegunaan bahan mentah serta dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.
3.  Dapat memberikan timbal balik antara karya arsitektur dengan lingkungan sekitarnya dengan cara memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu hubungan antara massa bangunan dengan lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya seperti manusia, flora dan fauna.
4. Memanfaatkan lingkungan sekitar untuk menghemat dan meminimalisir dampak negatif dari sebuah bangunan, misalnya menerapkan konsep green arsitektur.
5.   Memberikan dampak pada karya arsitektur yang bersifat estetis atau keindahan.
6. Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan atau kota dengan memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun.

·     Dampak Negatif
1.   Dengan membangun perindustrian, limbah industri tersebut akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara. Akibat dari pencemaran tersebut, banyak menimbulkan kematian bagi fauna, manusia dapat terserang penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah memacu kegiatan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.
3. Kerusakan tanah terjadi sebagai akibat eksplorasi lahan yang tidak terkontrol dan kurang memperhatikan unsur lingkungan guna mendukung jalannya pembangunan. Kerusakan tanah diantaranya adalah erosi, kekeruhan tanah, hilangnya unsur hara dan terakumulasinya zat pencemar dalam tanah yang dapat merusak kualitas air tanah.
4.   Terganggunya kestabilan ekosistem alam dan permasalahan lingkungan.
5. Banjirnya suatu kota merupakan akibat dari sistem pembangunan yang tidak memikirkan lingkungan, hal tersebut marupakan akibat dari lingkungan yang seharusnya merupakan daerah hijau di jadikan menjadi gedung-gedung dan pemakaian plester penuh pada stiap permukaan tanah sehingga tidak adanya tempat lagi untuk resapan air.


SOLUSI
Jika kita melihat dari sisi negatif adanya pembangunan terhadap lingkungan, tentu sangatlah merugikan bagi manusia, alamdan bangunan itu sendiri. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai seorang arsitek?? Berikut adalah solusi untuk meminimalisir dampak negatif akibat dari pembangunan tersebut.
1.      Material Ramah Lingkungan
Penggunaan material-material yang ramah lingkungan akan sangat bermanfaat bagi alam dan manusia. Membuat keseimbangan yang sangat baik. Seorang arsitek tidak bisa mengesampingkan bahan atau material yang akan digunakan karena sangat berpengaruh terhadap alam, mulai dari dampak yang akan terjadi jika menggunakan bahan yang akan merusak alam di masa depan.
2.      Menggunakan bahan baku, energi, dan air seminimal mungkin. Semakin kecil kebutuhan energi pada produksi dan transportasi, semakin kecil pula limbah yang dihasilkan.
3.    Bahan-bahan yang tidak seharusnya digunakan sebaiknya diabaikan. Bahan bangunan diproduksi dan dipakai sedemikian rupa sehingga dapat dikembalikan kedalam rantai bahan (didaur ulang), menghindari penggunaan bahan yang berbahaya (logam berat, chlor), bahan yang dipakai harus kuat dan tahan lama serta bahan bangunan atau bagian bangunan harus mudah diperbaiki dan diganti.
4.      Peka terhadap iklim
Bangunan sebaiknya dibuat secara terbuka dengan jarak yang cukup diantara bangunan tersebut agar gerak udara terjamin. Pembangunan harus memerhatikan arah Timur-Barat, Selatan-Utara, agar mudah mendapatkan sinar matahari yang sesuai serta sirkulasi yang baik. Gedung sebaiknya berbentuk persegi panjang yang menguntungkan penerapan ventilasi silang.
5.   Penerapan adanya teknologi memperbaharui yang bertujuan untuk mengolah limbah-limbah yang ada sehingga berdampak pada kebersihan dan kesehatan lingkungan. Memanfaatkan teknologi bekas pakai. Penggunaan bahan bangunan yang hemat energi dan memiliki manfaat menyerap daya agar ramah lingkungan.

 

KESIMPULAN
Bangunan yang baik adalah bangunan yang digunakan berdasarkan fungsinya. Kegagalan arsitektur bisa terjadi apabila seorang arsitek tidak mengikuti aspek-aspek atau prosedur yang berlaku dan tidak memikirkan dampak bangunan tersebut terhadap lingkungan disekitarnya. Kegagalan arsitektur juga bukan hanya dikarenakan kegagalan pada konstruksi bangunannya. Tetapi Arsitektur yang gagal adalah membangun bangunan dengan merusak ekosistem disekitarnya. Untuk apa bangunan megah dibangun tetapi memberikan dampak negatif di masa yang akan datang??? Tetapi mau bagaimana lagi??? Membangun sebuah bangunan memang merusak lingkungan, tetapi tanpa membangun kita juga tidak akan maju.
Seorang arsitek sangatlah berperan penting dalam pembangunan karena itu juga dituntut sebagai penanggung jawab yang besar. Setiap bangunan yang tercipta pasti memiliki dampak pada lingkungan, dampaknya bermacam-macam ada yang positif dan negatif. Maka dari itu, arsitek tidak hanya merancang bangunan dengan desain sedemikian rupa untuk memuaskan penggunanya, tetapi seorang arsitek yang baik juga harus mampu merancang bangunan tanpa merusak lingkungan di sekitarnya serta tidak berdampak buruk dimasa yang akan datang. Jadi, kita harus menjaga dan melestarikan alam sebaik-baiknya karena bagaimanapun juga manusia tidak dapat hidup tanpa membutuhkan alam. J


...Thank You...

Sumber dan Referensi: