Senin, 24 November 2014

masalah sosial


Kenaikkan Harga BBM

Pada tahun 2014 ini harga BBM kembali dinaikkan. Presiden terpilih Joko Widodo telah menaikkan harga premium sebesar Rp. 2.000,00 sehingga  menjadi Rp. 8500,00 per liternya. Berbagai reaksi dari masyarakat timbul dengan gencar baik yang pro maupun yang kontra. Masyarakat yang setuju dengan kenaikan BBM antara lain berpendapat bahwa harga BBM wajar naik dikarenakan harga minyak mentah yang merupakan bahan pokoknya juga meningkat serta persediaan di alam yang sudah semakin sedikit. Di sisi lain, yang kontra terhadap kenaikan BBM mulai dari kalangan mahasiswa dari berbagai universitas, petani, nelayan, angkutan umum, terutama rakyat kecil dan masih banyak lagi, mereka semua menolak kenaikan harga BBM. Mereka berpendapat bahwa dengan naiknya harga BBM, otomatis harga bahan pokok pun juga ikut naik dan akan menambah beban rakyat yang sedang menghadapi berbagai tekanan ekonomi seperti kenaikan harga pangan.
Pada dasarnya,  naiknya harga BBM memberikan dampak yang kurang baik bagi rakyat dan Negara, terutama rakyat kecil. Tetapi bukan berarti apa yang dilakukan oleh pemerintah semuanya salah. Pemerintah mempunyai alasan tersendiri mengapa harga BBM dinaikkan. Diantaranya karena Indonesia merupakan salah satu negara yang paling boros mengalokasikan dana subsidi untuk energi, yaitu 3%dari Produk Domestik Bruto(PDB). Selain itu presiden Joko Widodo mengatakan bahwa BBM bersubsidi menyebabkan konsumsi dan impor minyak melonjak sehingga menimbulkan defisit perdagangan migas dan neraca pembayaran yang membuat nilai tukar rupiah pun terpukul.
Namun bagaimanapun juga pemerintah harus mempertimbangkan matang-matang dalam menaikkan harga BBM. Pemerintah harus memikirkan dampak yang akan dialami oleh rakyatnya. Jangan hanya membuat janji manis, tetapi tidak bisa ditepati. Karena bagaimanapun juga pemerintah tidak akan ada tanpa adanya rakyat dibelakangnya.

Foto dan gambar:
          
 
 
     
     
             

Referensi: