Selasa, 10 Maret 2015

manusia dan kebudayaan






                                                Manusia dan Kebudayaan
                         
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. 
Budaya tercipta dari hasil interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam semesta ini. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan  manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.

1.Manusia
Manusia dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa bervariasi yang beragama, dan menjalin hubungan dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup, serta seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik) danan lain sebagainya.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir adalah laki-laki atau perempuan. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu masih banyak penggolongan lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan x, warga negara x, anggota partai x),dan  hubungan kekerabatan.
Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia, yaitu:
1.     Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a.      Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dilihat , serta menempati ruang dan waktu.
b.     Hayat, yaitu mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c.      Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran.
d.     Nafs, yaitu dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2.    Manusia mengandung 3 unsur sebagai satu kepribadian, yaitu :
a.      Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b.     Ego, sering disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain agar dapat diterima oleh masyarakat.
c.      Superego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi.

2.Hakikat Manusia
Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia.  Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial (tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain).
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1.   Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2.  Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3.  Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4.  Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5.  Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6.  Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
7.  Makhluk Tuhan yang berarti manusia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8.  Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan manusia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial dan bantuan orang lain.

3.Kepribadian Bangsa Timur
Bangsa Timur umumnya dikenal baik dengan mengedepankan norma-norma, moral, dan etika, dan nilai adat istiadat serta nilai kebudayaannya yang sangat dijunjung tinggi. Kepribadian Bangsa Timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam berpakaian serta santun dalam berperilaku. Tak heran bahwa Bangsa Timur sangat terkenal dengan keramah tamahan penduduknya yang lebih bersahabat. Salah satu dari bangsa timur itu adalah bangsa Indonesia.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin dikarenakan bangsa timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku.
Sejak jaman dahulu bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain sebagai bangsa yang memiliki kepribadian positif. Selain itu, Bangsa Indonesia juga dikenal sebagai Negara yang memiliki adat istiadat yang sangat beragam. Sebagai bangsa timur, Indonesia dikenal juga sebagai bangsa yang memiliki kepribadian santun, ramah, suka bergotong-royong, peduli, empati, dan lain sebagainya.
Kepribadian/sifat yang dimiliki Bangsa Timur, antara lain sebagai berikut:
a.     Hospitality
Artinya adalah menunjukkan bahwa bangsa timur memiliki sifat yang ramah dan sopan serta mudah bersosialisasi dengan bangsa lainnya. Sikap peduli terhadap lingkungan sekitar membuat bangsa timur mudah bergaul berbeda dengan bangsa barat yang cenderung hidup lebih individualis.
b.     Hardworking
Artinya bahwa bangsa timur adalah pekerja keras dan merupakan sifat yang tidak bisa dianggap remeh. Bangsa Timur dikenal dengan orang-orangnya yang tidak mudah menyerah, rajin dan bersungguh sungguh saat melakukqan sesuatu apalagi yang berhubungan dengan pekerjaan.
c.     Religius & Well-cultured
Bangsa timur juga terkenal karena keragaman ras dan kebudayaan. Tidak hanya menang kuantitas, hal utama yang menjadi pedoman hidup bangsa timur adalah tradisi dan agama. Karena keterikatan dengan adat dan budaya menjadikan pembatas individu-individu bangsa timur untuk mencapai potensi maksimalnya.
d.     Respect for Elders
Bangsa timur dikenal dengan kesopanannya dan menjunjung tinggi norma kesopanan. Adat yang berlaku di lingkungan bangsa timur sangat berpengaruh terhadap kesopanan orang-orangnya.
e.      Diligent
Bangsa Timur dikenal sebagai pekerja keras dan rajin sehingga menyebabkan bangsa timur cerdas dan pantang menyerah.
f.     Attached to Norms
Bangsa timur terkenal sebagai bangsa yang sangat menjunjung tinggi norma-norma. Bangsa timur cenderung judgemental menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan norma.
g.     Strong family Ties
Kebanyakan orang-orang bangsa timur sangat bergantung pada keluarganya. Keluarga menjadi factor utama dalam hal mempertimbangkan banyak hal seperti urusan jodoh dan karir.

4.Pengertian Budaya
    Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
    Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
    Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi yang merupakan suatu pola hidup yang menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas yang terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Berikut adalah beberapa pengertian budaya menurut para ahli :  
·   E.B. Taylor
            Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
·   Koentjaraningrat
            Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.
·   Ki Hajar Dewantara
            Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
·   Linton
            Budaya adalah keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

5.Unsur-unsur Kebudayaan
      Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.    Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
·     alat-alat teknologi
·     sistem ekonomi
·     keluarga
·     kekuasaan politik
2.    Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok kebudayaan yang meliputi:
·       Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
·       Organisasi ekonomi.
·       Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
·       Organisasi kekuatan (politik).
3.    C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
·     Bahasa.
·     Sistem pengetahuan.
·     Sistem tekhnologi dan peralatan.
·     Sistem kesenian.
·     Sistem mata pencarian hidup.
·     Sistem religi.
·     Sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan.

Secara garis besar, unsur-unsur kebudayaan meliputi:   
                                                                       
1.    Sistem  Religi  (sistem  kepercayaan)
           Merupakan   produk   manusia   sebagai  homo   religieus.   Manusia   yang  memiliki kecerdasan  pikiran  dan perasaan  luhur, tanggap  bahwa di atas kekuatan  dirinya  terdapat kekuatan  lain yang maha besar. Karena itu manusia  takut, sehingga  menyembahnya   dan lahirlah  kepercayaan   yang  sekarang  menjadi  agama.
2.    Sistem  organisasi  kemasyarakatan
           Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan  dimana manusia bekerja  sama  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  hidupnya.
3.    Sistem  pengetahuan
           Merupakan   produk  manusia  sebagai  homo  sapiens.  Pengetahuan   dapat  diperoleh dari pemikiran  sendiri, disamping  itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan  manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui  kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa menyebabkan  pengetahuan  menyebar  luas.
4.    Sistem  mata  pencaharian  hidup  dan  sistem-sistem  ekonomi
           Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia  secara  umum  terus  meningkat.
5.    Sistem  Teknologi  dan  Peralatan
           Merupakan  produk dari manusia  sebagai homo faber. Bersumber  dari pemikirarmya yang  cerdas   dan  dibantu   dengan  tangannya   yang  dapat  memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan  alat.
6.    Bahasa
           Merupakan produk dari  manusia  sebagai  homo  longuens.  Bahasa  manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian  disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhimya menjadi bentuk  bahasa  tulisan.
7.    Kesenian
           Merupakan   hasil  dari  manusia  sebagai  homo  aestetieus.   Setelah  manusia  dapat mencukupi  kebutuhan  fisiknya, maka dibutuhkan  kebutuhan  psikisnya untuk dipuaskan. Kesenian ini merupakan sarana untuk mengembangkan diri dan untuk berkarya dalam bidang apapun.

6.Wujud Kebudayaan
      Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan terbagi menjadi 3, yaitu :
·     Gagasan (Wujud ideal)
            Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat.
·     Aktivitas (tindakan)
            Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
·     Artefak (karya)
            Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.

Julian Hokley seorang ahli biologi dari Inggris membagi kebudayaan juga menjadi tiga wujud, yaitu:
1.    Mentifact
           Yaitu kebudayaan yang bersifat abstrak atau tidak tampak, berupa aspek mental yang melandasi perilaku dan hasil kebendaan manusia, termasuk di dalamnya ide, gagasan, pemikiran, kepercayaan, ideologi, sikap, dan pandangan-pandangan manusia terhadap alam semesta.
2.    Sosifact
           Yaitu kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai anggota masyarakat. Contohnya adalah perilaku manusia yang disesuaikan dengan sistem nilai, moral, norma, dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.
3.    Artefact
           Yaitu kebudayaan material atau kebendaan. Misalnya adalah peralatan pertanian, perkakas rumah tangga, alat transportasi, dan sebagainya.

7.Orientasi Nilai Budaya
      Theodorson dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai merupakan sesuatu yang abstrak, yang dijadikan pedoman serta prinsip – prinsip umum dalam bertindak dan bertingkah laku. Sedangkan Tylor dalam Imran Manan (1989;19) mengemukakan bahwa moral termasuk bagian dari kebudayaan, yaitu standar tentang baik dan buruk, benar dan salah, yang kesemuanya dalam konsep yang lebih besar termasuk ke dalam ‘nilai’. Hal ini di lihat dari aspek penyampaian pendidikan yang dikatakan bahwa pendidikan mencakup penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai.
      Kedudukan nilai dalam setiap kebudayaan sangatlah penting, maka pemahaman tentang sistem nilai budaya dan orientasi nilai budaya sangat penting dalam konteks pemahaman perilaku suatu masyarakat dan sistem pendidikan yang digunakan.
      Secara  fungsional  sistem  nilai  ini  mendorong  individu  untuk  berperilaku seperti  apa  yang  ditentukan.  Mereka  percaya,  bahwa  hanya  dengan  berperilaku seperti itu mereka akan berhasil. Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang dan merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Nilai-nilai tersebut merupakan  wujud  ideal  dari  lingkungan  sosialnya.  Dapat dikatakan  bahwa sistem   nilai   budaya   suatu   masyarakat   merupakan   wujud   konsepsional   dari kebudayaan mereka, yang seolah-olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat tersebut.
      Ada lima masalah pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok tersebut adalah:
1.    Hakekat Hidup manusia
          Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu yang menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2.    Hakekat karya Manusia
           Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.    Hakekat Waktu Manusia
           Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, dan ada pula yang masa depan.
4.    Hakekat Alam Manusia
           Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5.    Hakekat Hubungan Manusia
          Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, dan adapula yang berpandangan individualis.

8.Perubahan Kebudayaan
      Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya yang terjadi  dalam suatu masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial, yaitu:
1.    Tekanan kerja dalam masyarakat.
2.   Keefektifan komunikasi.
3.   Perubahan lingkungan alam.
      Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
Faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  • Adanya ketidakpuasan terhadap sistem nilai yang berlaku.
  • Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yang berlaku.
  • Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
  • Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk.
Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  • Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lain-lain.
  • Timbulnya peperangan.
  • Kontak dengan masyarakat lain.

Berikut ini dalah bentuk-bentuk dari perubahan kebudayaan, yaitu:
1. Cara Berkomunikasi
  Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi merubah cara kita dalam berkomunikasi. Dapat dibuktikan bahwa telnologi zaman sekarang lebih canggih/modern dibandingkan zaman dahulu. Ini membuktikan bahwa perkembangan teknologi dapat menyebabkan perubahan budaya dimasyarakat.
2. Cara Berpakaian
          Cara masyarakat berpakaian tidak lepas dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia. Cara berpakaian dipengaruhi dari informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai media seperti Tv dan Internet. Saat ini, cara berpakaian sebagian masyarakat banyak dipengaruhi oleh budaya barat.
3. Gaya Hidup
          Salah satu perubahan sosial budaya yang terjadi didalam masyarakat Indonesia adalah gaya hidup. Sebagian masyarakat menerapkan gaya hidup yang baik didalam kehidupannya. Tetapi ada juga sebagian masyarakat yang terjerumus kedalam gaya hidup yang tidak baik, yang tentu tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia seperti narkoba dan pergaulan bebas.
4. Westernisasi (Kebarat-baratan)
            Tidak sedikit budaya barat yang masuk ke Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang menyatakan bahwa budaya asing jauh lebih menarik daripada budaya bangsa indonesia, hal ini yang menyebabkan ketertarikan kepada budaya lokal semakin menurun.
5. Emansipasi Wanita
            Salah satu bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi dimasyarakat Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat yang sama dengan pria. Dulu kita jarang sekali melihat wanita yang menjadi pimpinan. Saat ini tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran penting dinegeri ini dan menjadi seorang pemimpin.
6. Masyarakat Semakin Kritis
            Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses terhadap informasi semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dll. Hal tersebut membuat masyarakat cerdas semakin cerdas dan kritis.
7. Hilangnya Permainan Tradisional
            Saat ini, kita akan sulit untuk menemukan permainan tradisional seperti zaman dahulu. Kalaupun ada, pasti dimainkannya didaerah-daerah terpencil seperti pedesaan. Sekarang perannya sudah diganti dengan permainan modern seperti Playstation, Xbox, Wii, dan lain-lain
8. Pudarnya Minat Kepada Alat-alat Musik Tradisional
            Minat masyarakat terhadap alat-alat musik tradisional seperti angklung, gamelan dan lainnya semakin berkurang. Sekarang banyak masyarakat yang cenderung menyukai alat-alat musik modern seperti gitar, piano, drum dan lainnya.
9. Tergerusnya Kebudayaan Indonesia
            Bentuk lain perubahan sosial budaya di Indonesia adalah tergerusnya budaya asli Indonesia. Perlu diketahui bersama bahwa tidak sedikit dari kebudayaan kita yang sudah mulai punah. Meskipun demikian, banyak masyarakat Indonesia yang lebih berminat dengan budaya asing yang masuk ke Indonesia seperti break dance, beat box, dan lainnya.
10. Penggunaan Bahasa Daerah Semakin Jarang
          Contoh perubahan sosial budaya lainnya adalah penggunaan bahasa daerah yang sudah semakin jarang. Ada banyak bahasa daerah di Indonesia ini (lebih dari 100 bahasa daerah). Akan tetapi saat ini banyak masyarakat yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, karena bahasa Indonesia dimengerti oleh semua sedangkan bahasa daerah hanya dimengerti oleh masyarakat daerah tertentu saja.

9.Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
      Menurut saya, kaitan antara manusia dan kebudayaan sangatlah erat satu sama lain. Kedua nya sulit dipisahkan karena merupakan satu kesatuan, dimana kebudayaan itu diciptakan oleh manusia dan kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas yang dilakukan secara turun-menurun dari manusia yang menciptakan/menggunakan kebudayaan itu sendiri.
      Kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manunia lainnya. Kebudayaan merupakan cermin dari perilaku dan sikap masyarakat yang menggunakannya. Kebudayaan berisikan nilai, peraturan, norma dan etika, yang harus diikuti oleh masyarakat tersebut sesuai dengan kesepakatan yang dibuatnya.
      Agar kebudayaan tidak hilang, peran kita sebagai manusia adalah menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di negara kita ini, agar tetap terjaga keasliannya dan tidak terpengaruh dari budaya asing yang masuk ke indonesia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan/cerminan dari  manusia itu sendiri.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar