Rabu, 18 Maret 2015

Manusia dan Cinta Kasih

Manusia dan Cinta kasih
                                

1.      Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi yang berupa perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Berikut ini pengertian cinta yang pernah diungkapkan oleh para ahli:
  •    Menurut Rabi’ah Al-‘Adawiyah: cinta adalah ungkapan kerinduan dan gambaran perasaan yang terdalam. Siapa yang merasakannya, niscaya akan mengenalinya. Namun, siapa yang mencoba untuk menyifatinya, pasti akan gagal.
  • Menurut Jalaluddin Rumi: cinta adalah sumber segala sesuatu. Dunia dan kehidupan muncul karena kekuatan yang bernama cinta. Cinta adalah inti dari segala bentuk kehidupan di dunia.
  •  Menurut Kahlil Gibran: cinta adalah satu-satunya kebebesan di dunia karena cinta itu membangkitkan semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalannya. Cinta ibarat seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti.
  •  Menurut Mahmud bin Asy-Syarif: cinta adalah sebuah kerinduan yang tidak berujung, sebuah rasa kangen yang meletup-letup, dan sebuah kegilaan yang tidak berkesudahan.
  • Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziah: cinta adalah luapan hati dan gejolaknya saat dirundung keinginan untuk bertemu dengan sang kekasih.
      Kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
   Meskipun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.

2.      3 Unsur Tentang Cinta
Dr sarlito w sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur yaitu:
1.  Keterikatan
          Ketertarikan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas
          untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit     
          beli hadiah untuk dia.
2.  Keintiman
Keintiman yaitu adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.
3.  Kemesraan
Kemesraan yaituvadanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen dan rindu jika jauh atau lama tidak bertemu, selain itu adanya ungkapan-ungkapan rasa sayang dan seterusnya.

3.      3 Tingkatan Cinta
Cinta memiliki 3 tingkatan, diantaranya yaitu:
1.     Cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu
         Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.Cinta seperti ini adalah tingkatan cinta yang paling rendah. Jika keinginannya tidak terpenuhi maka kadar cinta pecinta golongan ini sontak turun tajam. Bahkan kemudian hatinya terisi oleh bibit-bibit kejengkelan, kebencian dan kemarahan. Sehingga bila akumulasi harapan-harapannya yang tak terpenuhi itu sudah sedemikian besar, seringkali berujung pada perselisihan, bahkan perpisahan.
2.     Cinta atas dasar mengharap ridho kekasih
Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan.
3.     Cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih
 Inilah tingkatan cinta tertinggi dan cinta sejati. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang menjamin kebahagiaan adalah cinta jenis ketiga, yakni cinta tulus mengharap Ridho Allah sekaligus kekasih. Jadi apa yang dilakukan haruslah sesuai dengan jalur pencarian ridhoNya terlebih dulu, baru ridho kekasihnya.

4.      Cinta Menurut Ajaran Agama Islam
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama, tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Disatu pihak lain dalam praktik kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Dalam kehidupan manusia, cinta menempatkan diri dalam berbagai bentuk. Terkadang seseorang mencintai dirinya sendiri atau mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, bahkan hartanya dan yang paling utama adalah cinta kepada Allah dan Rasulnya.
1.      Cinta Diri
Cinta diri erat kaitanya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginanya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup (QS,al-“Adiyat,100:8), Namun hedaknya cinta manusia pada dirinya tidak lah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
2.      Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainya, maka dari itu manusia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
3.      Cinta Seksual
Cinta erat kaitanya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antar suami dan istri. Ia merupakan faktor primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir(QS, Ar-Rum, 30:21).
4.      Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyratkan dalam kisah Nabi Nuh As. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan rasa penuh cinta, kasih sayang, dan belas kasihan untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak.
5.     Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih dan spritual ialah cintanya kepada allah dan kerinduanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, cinta yang iklas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkanya dalam kehidupanya dan menundukan semua bentuk kecintaan lainya. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada sekelilingnya mempunyai manifestasi dari tuhanya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spritualnya dan harapan kalbunya.
6.     Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rosul yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini dikarenakan Rosul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagi sifat luhur lainya.

Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian, diantaranya:
1.     Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
2.     Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara.
3.     Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
4.     Cinta Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering dikatakan cinta buta.
5.     Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.

5.      Bentuk-bentuk Cinta
Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :
  • Menyukai (liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang.
  •  Tergila-gila (infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.
  • Cinta hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan.
  •  Cinta romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy) melalui dorongan passion.
  • Cinta persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis.
  •  Cinta semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan meledak-ledak. Commitment terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy sebagai penyeimbang.
  •  Cinta sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika meraihnya.
  • Non Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah, komitmen, ataupun rasa suka.

Selain bentuknya, cinta juga dapat diungkapan, cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
·     Perasaan terhadap keluarga
·     Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
·     Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
·     Perasaan yang hanya merupakan kemauan, keinginan hawa nafsu, atau cinta eros
·     Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
·     Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
·     Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
·     Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
·     Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

6.      Tentang Kasih Sayang
       Kasih sayang adalah suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur. Kita sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya untuk terus memupuk rasa kasih sayang terhadap orang lain tanpa membedakan saudara, suku, ras, golongan, warna kulit, kedudukan sosial, jenis kelamin, dan usia.
      Kasih sayang mengajarkan banyak hal terhadap manusia, kasih sayang memberikan kepekaan bagi kita semua, untuk berbagi kasih terhadap sesama, kasih sayang yang mampu merubah banyak individu yang umumnya perubahan terjadi kearah yang lebih baik. Baik itu terhadap sahabat, orang yang kita cintai, atau siapa pun yang kita lihat.

Makna Kasih Sayang
           Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput. Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain.

Kekuatan dari Kasih dan Sayang
        Tujuan kasih sayang yaitu untuk menciptakan kehidupan damai di dunia agar selalu diliputi dengan ketentraman. Untuk itulah setiap orang perlu mengerti makna kasih sayang agar bisa saling menghargai kepribadian dari orang lain, meski dia punya perbedaan dengan kita.

Menciptakan Rasa Kasih dan Sayang Dalam Keluarga
        Agar di dalam suatu keluarga bisa tercipta rasa saling sayang dan mengasihi, maka masing-masing anggota keluarga harus selalu berusaha menciptakan kebahagiaan bagi anggota keluarga yang lain. Ibu memberi rasa sayang pada bapak dan anaknya, kemudian bapak mencurahkan semua perhatian pada istri dan keturunannya. Sedangkan anak bisa memberikan rasa cinta dan hormatnya pada kedua orang tuanya.

7.      Tentang Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Secara istilah, kemesraan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan dari cinta dan kasih sayang yang mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas dan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.

Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  1. Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat. 
  2.  Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun-tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  3. Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemesraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

8.      Tentang Pemujaan
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja. Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu yang kita senangi.
Pada garis besarnya pengertian pemujaan mencakup dua aspek, yaitu antara yang memuja dan yang dipuja. Dalam  hal puja memuja, dapat digolongkan menjadi beberapa bagian yakni:
1.     Puja memuja antar sesama manusia
Pada dasarnya manusia memuja manusia lainnya disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain pemujaan yang berkaitan dengan perasaan jatuh cinta hingga menyebabkan terjadi perubahan sikap, perilaku, tutur kata, dan hal-hal yang menimbulkan perubahan itu sebagaimana layaknya jatuh cinta.
2.     Manusia memuja alam
Alam dipuja oleh manusia dengan maksud agar alam bersikap ramah dan bersahabat. Alam ditempatkan sebagai suatu bagian dengan diri manusia. Alam yang memiliki dua kekuatan kesejaga dan (siang dan malam) juga memiliki empat potensi alamiah (tanah, air, api, dan angin) eksistensinya dijabarkan kedalam satu metafora simbolis yang terwakilkan di dalam diri manusia.
3.     Manusia memuja benda
Pada hakekatnya benda (materi) sangat di butuhkan dalam kehidupan manusia, sepanjang benda itu bukan merupakan tujuan akhir. Pemujaan manusia terhadap benda secara berlebihan pasti akan mengundang kamelut. Karena benda beralih fungsi dari peranannya sebagai alat perpaduan hidup berubah menjadi sesuatu yang dipuja dan dipertuhankan selama masih mampu untuk mengakumulirnya.
4.     Manusia memuja dewa
Hal ini termasuk dalam lingkup keyakinan berkepercayaan (khususnya agama-agama samawi). Namun demikian keyakinan berkepercayaan seperti itu tak perlu diganggu gugat, bahkan sebaliknya harus di hargai karena keyakinan berkepercayaan sebagaimana di maksud adalah milik orang lain.
5.     Manusia memuja Tuhan Yang Maha Esa
Pemujaan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa pelaksanaannya berbeda-beda sesuai dengan agama yang diyakini oleh setiap kelompok masyarakat. Dikalangan masyarakat yang beragama islam khususnya, pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diatur berdasarkan dengan syariat yang bersumber dari Al-Qur’an dan diperjelas teknis serta cara pelaksanaannya melalui hadits Rasulullah. Bahkan dengan kekhususan pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang harus dan semata-mata untuk dipuji hanya Allah.

9.      Tentang Belas Kasihan
Belas kasihan, welas asih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.
Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.
Dalam surat Al –Qolam ayat 4, ” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Belas Kasih merupakan sebuah perwujudan dari suatu perasaan yang datang dari lubuk hati yang mendalam kepada orang lain meskipun orang lain tersebut adalah orang yang asing didalam hidupnya. Belas kasih bersifat universal yang brarti kepada siapa saja kita boleh dan mampu menumpahkan belas kasih kita kepada orang yang sesuai mendapatkannya.

Begitu banyak cara yang dapat dilakukan bagi kita untuk menunujukkan kepedulian kita kepada orang lain. Kita dapat menumpahkan belas kasih dalam bentuk sebuah materi dan sebuah non materi, belas kasih berupa materi biasanya berbentuk suatu benda yang dapat membantu dalam kehidupannya dan belas kasih dalam non materi dapat berupa sebuah jasa atau sebagainya yang membantunya kearah yang lebih baik.
Intinya  belas kasih memiliki definisi dan penerapan yang luas, sekarang tinggal kita yang mengamalkan dari sebuah kata belas kasih itu. Apakah kita mampu memberikan suatu hal yang bermanfaat bagi orang lain sehingga apa yang kita lakukan itu menjadi sebuah tinta emas yang pernah kita lakukan dan memberikan belas kasihnya kepada siapa saja yang membutuhkan jasa kita.

10.  Tentang Cinta Erotis
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja. Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.

11.    Puisi tentang Cinta

Penantian
Pernah terbayang dari sepi ku melangkah
Tanpa terarah ku menunggu disini
Sempat mendekat sunyi sapa bersahabat
Semua terbungkam di saat hati tlah rapuh
Kini ku tau bayang mu pun pergi
Bersama perginya dirimu dari hati ini

Hampa terasa tanpa ada hati yang terisi
Oleh jiwamu yang dulu pernah mengisi
Tinggal hanyalah mimpimu kian hari tlah lama membelitku
Kau lemparkan senyum dan bahagia
Hingga malamku terenggut pagi
Dan sang fajar silir berganti
Ku sadari kusendiri kembali sepi

Maafkan semua khilafku
Ketika kau tau ku mulai banyak bicara tentangmu
Kau pun tau ku rindu
Semua kesepian takkan pernah hilang hingga kau kembali
Dan semua tentangmu
Kan tersimpan dalam hati yang terdalam



Sumber dan referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar