Kenaikkan Harga BBM
Pada tahun 2014 ini harga BBM
kembali dinaikkan. Presiden terpilih Joko Widodo telah menaikkan harga premium
sebesar Rp. 2.000,00 sehingga menjadi
Rp. 8500,00 per liternya. Berbagai reaksi dari masyarakat timbul dengan gencar
baik yang pro maupun yang kontra. Masyarakat yang setuju dengan kenaikan BBM
antara lain berpendapat bahwa harga BBM wajar naik dikarenakan harga minyak
mentah yang merupakan bahan pokoknya juga meningkat serta persediaan di alam
yang sudah semakin sedikit. Di sisi lain, yang kontra terhadap kenaikan BBM mulai
dari kalangan mahasiswa dari berbagai universitas, petani, nelayan, angkutan
umum, terutama rakyat kecil dan masih banyak lagi, mereka semua menolak
kenaikan harga BBM. Mereka berpendapat bahwa dengan naiknya harga BBM, otomatis
harga bahan pokok pun juga ikut naik dan akan menambah beban rakyat yang sedang
menghadapi berbagai tekanan ekonomi seperti kenaikan harga pangan.
Pada dasarnya, naiknya harga BBM memberikan dampak yang
kurang baik bagi rakyat dan Negara, terutama rakyat kecil. Tetapi bukan berarti
apa yang dilakukan oleh pemerintah semuanya salah. Pemerintah mempunyai alasan
tersendiri mengapa harga BBM dinaikkan. Diantaranya karena Indonesia merupakan
salah satu negara yang paling boros mengalokasikan dana subsidi untuk energi,
yaitu 3%dari Produk Domestik Bruto(PDB). Selain itu presiden Joko Widodo
mengatakan bahwa BBM bersubsidi menyebabkan konsumsi dan impor minyak melonjak
sehingga menimbulkan defisit perdagangan migas dan neraca pembayaran yang membuat
nilai tukar rupiah pun terpukul.
Namun bagaimanapun juga
pemerintah harus mempertimbangkan matang-matang dalam menaikkan harga BBM.
Pemerintah harus memikirkan dampak yang akan dialami oleh rakyatnya. Jangan
hanya membuat janji manis, tetapi tidak bisa ditepati. Karena bagaimanapun juga
pemerintah tidak akan ada tanpa adanya rakyat dibelakangnya.
Foto dan gambar:
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar