Pemuda dan Sosialisasi
1. Pengertian Pemuda
Pemuda adalah generasi
yang diharapkan terhadap bangsa dan negaranya untuk meneruskan generasi
sebelumnya. Tapi terkadang pemuda zaman sekarang tidak menyadari bahwa didiri
mereka terbebani menjadi pengganti generasi sebelumnya.
Pemuda diidentikkan dengan
kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan
perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sebagai seorang
mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat
berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Telah kita ketahui bahwa
pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan
masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada
pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang
potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsanya karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan
bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Princeton mendefinisikan
kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between
childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or
inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.
Pernyataan ini menunjukkan
bahwa pemuda adalah sebuah kehidupan yang berdiri direntang masa kanak-kanak
dan masa dewasa dimasa inilah seorang pemuda bersifat labil, kontrol emosi dan
kstabilan pendirian masih bisa dipengaruh oleh pihak luar. Seorang pemuda
mempunyai ciri yang khas yang menggambarkan seperti apa ia terlihat yang
menunjukkan kepribadiannya.
Seorang pemuda harus bisa
beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan disekitarnya. Maksudnya agar tumbuh
sikap rasa peduli dan rasa kebersamaan didalam dirinya. Lihatlah dizaman
sekarang teknologi yang berkembang telah disalahgunakan seolah-olah globalisasi
telah memberi efek buruk pada generasi muda. Individualisme itulah yang terjadi
pada pemuda zaman sekarang, sikap peduli pada lingkungan sekitar menurun
drastis.
Dalam kehidupannya seorang
pemuda dituntut dapat bersosialisasi dengan masyarakat lainnya. Proses
sosialisasi pemuda didefinisikan proses yang membantu individu melalui belajar
dan penyesuaian diri. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam
keluarga. Melalui proses sosialisasi, individu (pemuda) akan terwarna cara
berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya dengan proses sosialisasi, individu
menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan
lingkungan budayanya.
Pemuda adalah sesuatu yang
luar biasa, seperti yang telah dibicarakan sebelumnya walaupun emosi yang
sangat labil tapi pemuda memiliki kelebihan-kelebihan yang menonjol adalah mau
menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan
menjadi pelopor perubahan itu sendiri Perubahan. Tetapi sering kali informasi
yang diterima tidak melalui seleksi yang ketat sehingga seorang pemuda mudah
terbawa arus dan pengaruh media massa yang ada.
Kesimpulannya adalah bahwa
seorang pemuda harus memiliki jiwa dan sikap metal yang bisa membawa ia
menciptakan sebuah iklim perubahan kearah yang lebih baik dan memiliki
kemampuan sosialisasi ditengah kehidupan dimasyarakat agar ia mampu memecahkan
sebuah polemik dan mampu beradaptasi dengan kehidupan sosialnya.
2. Pengertian Sosialisasi
Pengertian sosialisasi
mengacu pada suatu proses belajar seorang individu yang akan mengubah dari
seseorang yang tidak tahu menahu tentang diri dan lingkungannya menjadi lebih
tahu dan memahami. Sosialisasi merupakan suatu proses di mana seseorang
menghayati (mendarahdagingkan – internalize) norma-norma kelompok di mana ia
hidup sehingga timbullah diri yang unik, karena pada awal kehidupan tidak
ditemukan apa yang disebut dengan “diri”.
Sosialisasi juga merupakan
proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri,
bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Selain itu Sosialisasi
diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu
mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan
norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh
masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli:
• Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu
individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan
berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
• Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana
seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat
tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
• Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana
seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat
tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
• Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan
kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
3. Internalisasi Belajar dan Sosialisasi
Ketiga kata atau istilah
internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya memiliki pengertian yang
hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. Istilah
internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma individu yang menginternalisasikan
norma-norma tersebut, atau proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak
berhenti sampai institusional saja, akan tetapi norma tersebut mendarah daging
dalam jiwa anggota masyarakat. Norma tersebut dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu norma yang mengatur pribadi (mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan)
dan norma yang mengatur hubungan pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah
hukum).
Istilah belajar ditekankan
pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki
oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu,
dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan.
Sosialisasi adalah suatu
peroses yang mempelajari tentang norma – norma masyarakat yang akan membentuk
keperibadiannnya dilingkungan masyarakat. Jadi jika tidak adanya Internalisasi
dan Sosialisasi didalam lingkungan masyarakat. Maka tidak akan ada perubahan
dilingkungan itu.
4. Proses Sosialisasi
Proses Sosialisasi ada 4 yaitu:
1.
Tahapan Persiapan
Tahapan ini ilakukan sejak
manusia dilahirkan, pada saat anak – anak mulai mempersiapkan dirinya untuk
mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat – tempat yang
disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
2.
Tahapan Meniru
Di mana seorang anak yang
mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai
mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang
tuanya.
3.
Tahapan Siap Bertindak
Tahapan ini memulai
seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan,
menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai
mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
4.
Tahapan Norma Kolektif
Tahapan ini sudah dianggap
dewasa karna didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam
kehidupanyang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang
ia kenal maupun orang yang ia tidak kenal dalam arti Masyarakat Luas.
5. Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda di
Masyarakat
Peranan sosial mahasiswa
dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya di
masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum
intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa
lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama
dengan warga yang lain.
Peranan Sosial Mahasiswa
bisa dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan berperan sebagai
generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi sebelumnya, yang akan
membangun negaranya menjadi lebih baik (maju). Sedangkan Pemuda adalah sesorang
Individu atau kelompok yang berperan aktif didalam masyarakat dan bisa
dikatakan Mahasiswa atau tidak, karena belum semua pemuda yang berintelektual mampu
secara ekonomi untuk menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya
pendidikan yang semakin mahal. Bisa
dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi yang tinggi yang dapat berperan penting
dilingkungan masyarakat kuhususnya bersosialisai untuk menjadi penengah didalam
lingkungan sekitar maupun secara luas.
Mahasiswa adalah kelompok
pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik, karena mampu untuk
mengenyam pendidikan tinggi, di saat sebagian yang lain dalam usia yang sama
masih bergelut dengan kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses
pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Predikat tersebut tentulah
dapat disinonimkan bahwa mahasiswa merupakan kaum intelektual, yang mempunyai
basis keilmuan yang kuat sesuai dengan jurusan yang diambil masing-masing
mahasiswa, yang berarti kemampuan akademik mahasiswa dapat diandalkan sebagai
salah satu asset negara ini. Tetapi, mahasiswa juga merupakan sebuah entitas
social yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dari segala jenis lapisan,
sehingga dalam hal ini mahasiswa pun dituntut untuk memainkan peran aktif dalam
kehidupan social kemasyarakatan.
Peranan pemuda dalam masyarakat
Masyarakat membutuhkan
peran serta pemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda diartikan sebagai tulang
punggung masyarakat. Generasi tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa.
Generasi muda harus mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan
semangat menyala-nyala dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk
menerima perubahan yang dinamis pemuda menjadi motor bagi pembangunan
masyarakat. Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu dimotori oleh
kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde
baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana kepresidenan seluruhnya
dimotori oleh kaum muda. kaum muda pula yang selalu memberikan umpan balik yang
kritis terhadap pongahnya kekuasaan.
1. Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi
Muda
Pola dasar pembinaan dan
pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28
oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan
dalam poenanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga
pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai
sasaran dan tujuan yang dimaiksud.
Pola dasar pembinaan dan
pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
• Landasan Idiil : Pancasila
• Landasan Konstitusional : Undang-undang
dasar 1945
• Landasan Strategi : Garis-garis Besar
Haluan Negara
• Landasan Histories : Sumpah Pemuda dan
Proklamasi
• Landasan Normatif : Tata nilai ditengah
masyarakat.
Arah pembinaan dan
pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn
dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
• Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa
Esa.
• Orientasi dalam dirinya sendiri.
• Orientasi ke luar hidup di lingkungan.
Jadi, pembinaan dan
pengembangan generasi muda adalah semua pihak yang bersangkutan harus ikut
serta dalam kepentingan generasi muda, agar satu laras mencapai tujuan yang
kita semua inginkan.
2. 2 Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan
Generasi Muda
-
Generasi Muda sebagai Subyek
Generasi Muda subyek
adalah mereka yang telah dibekali ilmu dan kemampuan serta landasan untuk dapat
mandiri dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka
kehidupan berbangsa bernegara serta pembangunan nasional.
-
Generasi Muda sebagai Obyek
Generasi Muda Obyek adalah
mereka yang masih memerlukan bimbingan yang mengarah kan kepada pertumbuhan
potensi menuju ke tingkat yang maksimal dan belum dapat mandiri secara
fungsional di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
3. Masalah-masalah Generasi Muda
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami
oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua.
Masalah-masalah pemuda ini disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan
seseorang, penyesuain diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap
pemuda karena akan mempunyai masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses
perubahan itu terjadi secara lambat dan teratur (evolusi).
Berbagai
permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :
a. Dirasa
menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan masyarakat
termasuk generasi muda.
b.
Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum
seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia,
baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang diakibatkan
oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi
juga merugikan seluruh bangsa.
d.
Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat
pengangguran / setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan
mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan
laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem
sosial lainnya.
e.
Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan
pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh
rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan
seimbang di kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
f. Masih
banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.
g.
Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan
keluarga.
h.
Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
i. Belum
adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
4. Potensi-potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi
muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
a. Idealisme dan Daya Kritis
b. Dinamika dan Kreatifitas
c. Keberanian mengambil resiko
d. Optimis dan kegairahan semangat
e. Sikap kemandirian dan disiplin murni
f. Terdidik
g. Keanekaragaman dalam Kesatuan dan
Persatuan
h. Patriotisme dan Nasionalisme
i. Sikap Ksatria
j. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
5. Tujuan Pokok Sosialisasi
Tujuan sosialisasi ada 4 yaitu:
1. Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi
hidup bermasyarakat.
2. Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3. Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organik yang dipelajari
melalui latihan – latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan
kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
1. Potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi
muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
a. kreativitas
Generasi muda sekarang sudah banyak membuat
kerajinan – kerajinan yang dapat di ekspor ke Negara lain.
b. Optimis dan berani mengambil resiko.
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda
patah semangat. Optimisme yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong
untuk mencoba lebih maju lagi. Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,
mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko
itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada
usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan,
perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi
kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
c. Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan
turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu
digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan
kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk
ancaman. Dengan tekad dan semangat ini, generasi muda perlu dilibatkan dalam
setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
d. Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan
dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan
secara wajar mampu mencari gagasan baru. idealisme dan daya kritis perlu
dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
e. Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi
Generasi muda dapat berperan secara berdaya
guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat
dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator terhadap lingkungannya yang
lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta penerapan teknologi, baik
yang maju, maupun yang sederhana.
f. Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu
mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi
dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat menyadari
batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
2. Pendidikkan dan Perguruan Tinggi
•Pengertian
Pendidikan dan Perguruan Tinggi
• Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan
bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jati dirinya yang unik, bisa
bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan
sosial generasi yang terdahulu.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang
berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk
mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat
dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri
memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Macam-macam
pendidikan:
Pendidikan
umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan
perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pendidikan
kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).jenis ini
termasuk ke dalam pendidikan formal.
Pendidikan
akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program
sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu
pengetahuan tertentu.
Pendidikan
profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program
sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau
menjadi seorang profesional.
Pendidikan
vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan
tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata
1).
Pendidikan
keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang
menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau
menjadi ahli ilmu agama.
Pendidikan
khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk
peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar
biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa)
atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah
(dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB).
• Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara
pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan
tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut
jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2, yaitu:
Perguruan
tinggi negeri
adalah
perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara.
Perguruan
tinggi swasta,
adalah
perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
3. Alasan Untuk Berkesempatan Mengenyam
Pendidikkan Tinggi
1.
sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh
pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakat,
karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam pemikiran, pembicaraan serta
penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat.
2.
sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di
bangku sekolah, maka mahasiswa mendapat proses sosialisasi terpanjang secara
berencana, dibanding dengan generasi muda lainnya.
3.
mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan
suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya.
4.
mahasiswa
sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan,
struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya
merupakan elite di kalangan generasi muda, umunya mempunyai latar belakang
sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda
lainnya. Mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke
depan serta keterampilan beroganisasi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi
muda lainnya.
Sumber dan Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar