Individu, Masyarakat, dan Keluarga
1. Pengertian Individu
Individu berasal dari
kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu
merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang
paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu
keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas
yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan
pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan
sebagai manusia.
Dalam pandangan
psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya
bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum.
Maka dapat
disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau
spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu
aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek
aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak
aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah
laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses
individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani
berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya
muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat.
2. Pengertian Pertumbuhan
Makna dari pertumbuhan
berbeda dengan makna dari perkembangan. namun kedua proses tersebut selalu
berjalan seiringan. Keduanya juga merupakan proses biologis yang sulit untuk
dipisahkan. namun demikian, antara pertumbuhan dan perkembangan bisa dibedakan
dengan cara melihat perubahan ukuran yang terjadi pada makhluk hidup.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi
pertumbuhan:
a.
Menurut Oman Karnmana
Pertumbuhan merupakan
proses bertambahnya jumlahprotoplasma sel pada suatu organisme, biasanya
disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta jumlah sel yang bersifat tidak
kembali pada keadaan semula
b.
Menurut Diah Ayulina
Pertumbuhan merupakan
perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang meliputi pertambahan ukuran
tubuh
c.
Menurut Wismoady Wahono
Pertumbuhan adalah proses
yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman, dan
sekaligus pertambahan dalam arti integrasi, saling keterhubungan dan
kompleksitas
d.
Menurut Fiktor Ferdinand
Pertumbuhan adalah
pertambahan ukuran volume, massa, tinggi, atau ukuran lainnya yang dapat
dinyatakan dalam bilangan atau secara kuantitatif
e.
Menurut Tim Biologi
Pertumbuhan adalah proses
penambahan volume tubuh makhluk hidup yang sifatnya tidak bisa kembali ke
keadaan semula. Penambahan disebabkan adanya penambahan jumlah dan volume sel,
karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran sel
Meskipun terdapatnya
perbedaan pendapat diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan itu
adalah suatu perubahan yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa.
Menurut para ahli yang
menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah
proses asosiasi. Maksud proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada
seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau
empiris luar melalui panca indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman
dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflexionis.
Lain halnya dengan
pendapat dari aliran psikologis Gestalt tentang pertumbuhan. Menurut para ahli
dan aliran ini bahwa pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses
diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan, sedang bagian-bagian hanya
mempunyai arti sebagai bagian keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan
bagian-bagian yang lain.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
a. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupakan
perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi
sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa. masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan
dan perkembangan manusia yang sangat komleks, karena pada masa itu merupakan
awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang
membentuk sistem yang lengkap.
Pertumbuhan fisik manusia setelah lair merupakan kelanjutan pertumbuhan
sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa.
selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan
bertambah sekitar sepertiga dari panjang
badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya.
Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan manusia, dari
pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia sampai dengan proporsi yang ideal dimasa
dewasa.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik
seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak
langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan memepengaruhi
bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang
lain.
b. Pertumbuhan Psikis
Sedangankan pertumbuhan
ini menyangkut perkembangan sifat manusia, intelektual manusia, atau yang lebih
dikenal dengan pendewasaan.
Namun perkembangan setiap manusia tidaklah
sama persis, bahkan untuk saudara kembar identik yang dibesarkan bersama-sama
sekalipun memiliki perbedaan pertumbuhan, terutama di pertumbuhan psikis.
Dalam ilmu Sosiologi hal
ini disebabkan karena beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
manusia yaitu :
1.
Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini
berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor
yang dibawa sejak lahir.
2.
Pendirian Empiristik dan environmentalistik
Pendirian ini berlawanan
dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu
semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama
sekali.
3.
Pendirian konvergensi dan interaksionisme
Aliran ini berpendapat
bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan
individu.
c. Kecerdasan
(Intelek)
Kecerdasan atau daya pikir
berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Pertumbuhan saraf yang telah
matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh karena itu seorang
manusia akan juga mengalami perkembangan kemampuan berpikirnya. Arthur Jensen
(1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan (diturunkan).
Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minim
dalam kecerdasan.
d. Temperamen (Emosi)
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons.
Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi
sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras,
sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat
pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian.
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau prilaku
fisik, seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah
laku yang lainnya. Begitu pula sebaliknya seseorang yang gembira akan
melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan sebagainya.
e. Sosial
Sejalan dengan pertumbuhan
badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya dan menjadi dewasa akan
mengenal lingkungan yang luas dan mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan
orang lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan
saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia diluar keluarganya.
Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namun
pada umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak
membentuk kelompok sebanya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian
dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama,
kemudian bermasyarakat atau berkehidupan social. Dalam perkembangannya setiap
manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu,
memberi dan diberi.
f. Bahasa
Fungsi
bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan
dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai
alat komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi
pikiran kepada orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.
g. Bakat Khusus
Bakat
merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu
yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan. Seseorang yang memilki bakat akan lebih
cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol.
Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam
bidang seni, olah raga ataupun keterampilan.
h. Sikap, Nilai dan Moral
Semakin
tumbuh dan berkembang fisik dan psikis manusia, manusia mulai dikenalkan
terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak
boleh, yang harus dilakukan dan yang
dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku seta tindakan
itu masih bersifat “paksaan”. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan
inteleknya berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang berlaku di
dalam keluarga dan semakin lama semakin
luas sampai dengan ketentuan yang berlaku
di dalam masyarakat dan Negara.
·
Tahap Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa
kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut :
1. Masa Vital yaitu
dari 0.0 samapi kira-kira 2.0 tahun
2. Masa Estetik dari
umur kira-kira 2.0 tahun sampai kira-kira 7.0 tahun
3. Masa
Intelektual dari kira-kira umur 7.0 tahun sampai kira-kira umur 13.0 tahun atau
14.0 tahun
4. Masa
Sosial, kira-kira umur 13.0 tahun atau 14.0 tahun sampai kira-kira umur 20.0
tahun atau 21.0 tahun
B. Fungsi Keluarga
Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus
dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
Macam-Macam
Fungsi Keluarga
a. Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga
dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena
dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan.
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
b. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya
terlindung dari gangguan udara, penyakit dan bahaya lainnya.
c. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok
yaitu, kebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya dan
kebutuhan tempat tinggal.
d. Fungsi Keagamaan
Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta
mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Fungsi Sosial
Keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal
selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh
masyarakat.
f. Fungsi
Pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan
anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
g. Fungsi
Perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga
secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain
dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga
saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
h. Fungsi
Rekreatif
Tugas keluarga dalam
fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang
penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga
dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing, dsb.
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus
merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya
dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group.
Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbgai macam bentuk
kepribadiannya dalam masyarakat.
Berikut beberapa definisi
keluarga:
• Pengertian Keluarga secara Struktural
Keluarga didefinisikan berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran
anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Definisi ini
memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini
dapat muncul pengertian tentang keluarga sebagai asal-usul (families of
origin), keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (families of
procreation), dan keluarga batih (extended family).
• Pengertian Keluarga secara Fungsional
Keluarga didefinisikan dengan penekanan pada terpenuhinya
tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut mencakup
perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan
peran-peran tertentu. Definisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh
keluarga.
• Pengertian Keluarga secara Transaksional
Keluarga didefinisikan sebagai kelompok yang mengembangkan
keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai
keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun
cita-cita masa depan. Defenisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga
melaksanakan fungsinya.
2. Pengertian Masyarakat
Berikut beberapa
pengertian masyarakat menurut para ahli:
1. R. Linton
Setiap kelompok manusia
yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu
mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan
sosial dengan batas-batas tertentu
2. M.J
Herskovist
Kelompok individu yang
diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu
3. J.L
Gillin dan J.P Gillin
kelompok manusia yang
terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang
sama
4. S.R
Steinmetz
Kelompok manusia yang
terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebih kecil,
yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur
5. Hasan
Shadily
Golongan besar atau kecil
dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan
dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Intinya, Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki
tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam
lingkungan.
3. Golongan Mayarakat
Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, masyarakat dapat
digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat
modern).
a) Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian
kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian dalam bentuk lain
tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola
perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada
masyarakat maju.
b) Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih
akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan
berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam
lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat industri
dan masyarakat non industri.
4. Masyarakat Non Industri dan Masyarakat
Industri
1.
Masyarakat non Industri
Secara garis besar, kelompok nasional atau organisasi
kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu
kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok
Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih
intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok
”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap
muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab. Sifat interaksi dalam
kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta
menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran,
tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara
sukarela.
(b) kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak
langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat
interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar
kemampuan, keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu
diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah diflot dalam
program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder,
misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi
profesi dan sebagainya.
2.
Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa
kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan
saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan
kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang
las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara
mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula,
ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian
semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul kepribadian individu.
Abad ke-15 sebagai pangkal tolakdari berkembang pesatnya
industrialisasi, terutama didaratan Eropa. Hal tersebut telah melahirkan bentuk
pembagian kerja antara majikan dan buruh. Laju pertumbuhan industri-industri
membawa konsekuensi memisahkan pekerja dengan majikan lebih nyata. Akibatnya
terjadi konflik-konflik yang tak dapat dihindari, kaum pekerja membentuk
serikat-serikat kerja/serikat buruh.
Perjuangan kaum buruh
semakin meningkat, terutama di perusahaan-perusahaan besar. Ketidakpuasan kaum
buruh terhadap kondisi kerja dan upah semakin meluas. Ketidakpuasan buruh
menjadi bertambah, karena kaum industrialis mengganti tenaga manusia oleh
mesin-mesin. Dengan demikian, pembagian kerja semakin timpang dan tidak adil.
1. Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti
makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa
dan raganya. Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya
dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa
tiap-tiap orang itu merupakan pribadi(individu) yang khas menurut corak
kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.
2. Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di
dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari
perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung
lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi, keluarga dalam bentuk
murni merupakan suatu kesatuan sosial mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama,
dimana dsaja dalam satuan masyarakat manusia.
Disini kita sebutkan 5
macam sifat terpenting, yaitu :
1. Hubungan suami-isteri.
2. Bentuk perkawinan di
mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara.
3.Susunan nama-nama dan
istilah-istilah termasuk cara menghitung
Keturunan.
4. Milik atau harta benda
keluarga.
5. Pada umumnya keluarga
itu tempat bersama / rumah bersama.
3. Makna Masyarakat
Makna masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat
tersebut yaitu merupakan istilah yang
digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh
juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai
individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak
dibuat - oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam
pengkajian sosial.
4. Hubungan antara individu, keluarga dan
masysakat
1.
Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu
dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini
dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya
memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2.
Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara
terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan
keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan
lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu
dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat
berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan
dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3.
Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah
orang banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap
menyukai sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling
berhubungan secara independen.
4.
Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling
menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai
makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya
diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu. Gotong
royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan,
shopping adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.
1. Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran
penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota
yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan,
fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
sebagainya tentu adalah satu masalah yang harus segera dicarikan jalan
keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi
berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan
manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu
sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk.
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan
untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota
dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk
ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan
lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang
mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun
dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik.
2. Proses Terjadinya Urbanisasi
A.
Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana
dan prasarana kota lebih lengkap
3. Banyak
lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan
perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B.
Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa
tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur
karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya
sarana dan prasarana di desa
5. Diusir
dari desa asal
6. Memiliki
impian kuat menjadi orang kaya
C.
Keuntungan Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah
pengetahuan warga desa
3. Menjalin
kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4. Mengimbangi
masyarakat kota dengan masyarakat desa
D.
Akibat urbanisasi
1. Terbentuknya tempat-tempat pemukiman baru
dipinggiran kota
2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang
yang tidak mempunyai
pekerjaan tetap)
3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak
memenuhi persyaratan
kesehatan
4. Lingkungan hidup tidak
sehat, timbulkan kerawanan sosial dan
kriminal
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu,
keluarga dan masyarakat memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan
satu dengan yang lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan
aturan-aturan diantara komponen-komponen tersebut.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu
keluarga dan masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun
sebaliknya, individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai
dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai
individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu
masyarakat.
Referensi dan sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar