NPM : 20314933
KONSEP KONSERVASI ARSITEKTUR
dan STUDY
KASUS
PENGERTIAN KONSERVASI
Theodore Roosevelt (1902) merupakan orang Amerika pertama yang
mengemukakan tentang konsep konservasi. Konservasi yang berasal dari kata
conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang
memiliki pengertian tentang upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save
what you have), namun secara bijaksana (wise use).
Gambar 1 : Contoh
bangunan konservasi
Menurut Danisworo (1991), konservasi merupakan
upaya memelihara suatu tempat berupa lahan, kawasan, gedung maupun kelompok
gedung termasuk lingkungannya. Di samping itu, tempat yang dikonservasi akan
menampilkan makna dari sisi sejarah, budaya, tradisi, keindahan, sosial,
ekonomi, fungsional, iklim maupun fisik (Danisworo, 1992). Dari aspek proses
disain perkotaan (Shirvani, 1985), konservasi harus memproteksi keberadaan
lingkungan dan ruang kota yang merupakan tempat bangunan atau kawasan bersejarah dan juga aktivitasnya.
KONSEP
KONSERVASI
Pada awalnya konsep konservasi terbatas pada pelestarian
bendabenda/monumen bersejarah (biasa disebut preservasi). Namun konsep
konservasi tersebut berkembang, sasarannya tidak hanya mencakup monumen,
bangunan atau benda bersejarah melainkan pada lingkungan perkotaan yang
memiliki nilai sejarah serta kelangkaan yang menjadi dasar bagi suatu tindakan
konservasi.
Dalam
Burra Charter, konsep konservasi adalah semua kegiatan pelestarian sesuai
dengan kesepakatan yang telah dirumuskan dalam piagam tersebut. Konservasi
adalah konsep proses pengelolaan suatu tempat atau ruang atau objek agar makna
kultural yang terkandung didalamnya terpelihara dengan baik. Pengertian ini
sebenarnya perlu diperluas lebih spesifik yaitu pemeliharaan morfologi (bentuk
fisik) dan fungsinya. Kegiatan konservasi meliputi seluruh kegiatan
pemeliharaan sesuai dengan kondisi dan situasi lokal maupun upaya pengembangan
untuk pemanfaatan lebih lanjut. Bila dikaitkan dengan kawasan maka konservasi
kawasan atau sub bagian kota mencakup suatu upaya pencegahan adanya aktivitas
perubahan sosial atau pemanfaatan yang tidak sesuai dan bukan secara fisik
saja.
Konsep
Heritage Investment
Konservasi berkaitan
erat dengan nilai sosial ekonomi bangunan dan kawasannya. Sehingga pemahaman
tentang pentingnya revitalisasi yang terkait erat dengan pengembangan ekonomi
lingkungan perlu diupayakan untuk merubah dan menumbuhkan minat masyarakat dan
swasta untuk melakukan investasi pada pelestarian pusaka alam dan budaya.
Dengan demikian semangat konservasi menjadi fondasi untuk kemitraan yang akan
ditumbuhkan. Penyertaan swasta untuk melakukan investasi di bidang ini
memerlukan komitmen jangka panjang dan kapasitas pengelolaan yang handal
rancangan untuk heritage investment sehingga revitalisasi kawasan dapat
berkembang berkelanjutan.
KONSERVASI
ARSITEKTUR
Konservasi arsitektur
adalah penyelamatan suatu obyek/bangunan sebagai bentuk apreasiasi pada
perjalanan sejarah suatu bangsa, pendidikan dan pembangunan wawasan intelektual
bangsa antar generasi.
Arsitektur
menempatkan fakta kesejarahan dan makna bangunan bagi kehidupan manusia dengan
upaya memelihara teknis serta nilai fungsinya. Pelestarian bangunan bersejarah
harus membuka penafsiran baru akan makna baru. Berarti harus diimplemntasikan
konsep-konsep dalam perencanaan dan perancangan arsitektur seperti keterkaitan
antarkeberadaan bangunan dan eksistensi pemakainya menyangkut kenyamanan.
KRITERIA
KONSERVASI
Kriteria konservasi arsitektur diantaranya sebagai
berikut:
· Estetika bangunan-bangunan atau dari bagian kota yang dilestarikan
karena mewakili prestasi khusus dalam suatu gaya sejarah tertentu.Tolak ukur
estetika ini dikaitkan dengan nilai estetis dari arsitektonis: bentuk, tata
ruang dan ornamennya.
· Kejamakan bangunan-bangunan atau bagian dari kota yang dilestarikan
karena mewakili satu kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan.
Penekanan pada karya arsitektur yang mewakili ragam atau jenis yang spesifik.
· Kelangkaan bangunan yang hanya satu dari jenisnya, atau merupakan contoh
terakhir yang masih ada. Karya langka atau satu-satunya di dunia atau tidak
dimiliki oleh daerah lain.
·
Keistimewaan
Bangunan-bangunan ruang yang dilindungi karena
memiliki keistimewaan, misalnya yang tertinggi, tertua, terbesar pertama dan
sebagainya.
·
Peranan Sejarah
Bangunan-bangunan
dari lingkungan perkotaan yang merupakan lokasi-lokasi bagi peristiwa-peristiwa
bersejarah yang penting untuk dilestarikan sebagai ikatan simbolis antara
peristiwa terdahulu dan sekarang.
·
Memperkuat Kawasan
Bangunan-bangunan
dan di bagian kota yang karena investasi di dalamnya, akan mempengaruhi
kawsan-kawasan di dekatnya, atau kehadiratnya bermakna untuk meningkatkan
kualitas dan citra lingkungan sekitarnya.
STUDI KASUS
Konservasi
Heritage Factory Outlet, Bandung
Nama
Bangunan Lama : British Institute
Nama
Bangunan Baru : Heritage Factory Outlet –Bandung
Alamat : Jl
Martadinata No.63, Bandung
Gambar 2 : Heritage Facory Outlet
Sumber : https://mayasagisena.wordpress.com/2017/07/01
Sumber : https://mayasagisena.wordpress.com/2017/07/01
Heritage yang merupakan bekas gedung British Institute ini dibangun
antara 1895 – 1900 atau pada 1898 dengan gaya Belanda Klasik (Art Deco),
memiliki kolom yang khas. Hingga kini arsitek yang merancang bangunan itu belum
diketahui. Heritage Factory Outlet, satu dari bangunan cagar budaya yang
dilindungi dan dilestarikan keberadaannya di Kota Bandung dengan arsitektur
klasik yang masih utuh. Pilar ioniknya menjadi ciri khas dengan seni arsitektur
yang tinggi. Tampak dari depan, eksterior bangunan menampilkan empat pilar
utama yang menyangga kubah pendek setengah lingkaran, sebagai pintu masuk.
Kubah itu memiliki corak lingkaran, di bawahnya kolom – kolom tinggi yang
ditopang banyak pilar.
Gambar 3 : Gedung Heritage
Factory tahun 80-an
Gedung memilki bagian sayap dengan desain melingkar di samping sama
seperti bangunan Gedung Merdeka. Sayap gedung sekarang dipergunakan sebagai
Heritage Food Market dan kafe Mama Kitchen. Bagian sayap kanan merupakan
penyambung dengan gedung lain, yaitu Cascade yang memiliki konsep arsitektur
bergaya modern. Interior bangunan Heritage masih mempertahankan gaya klasik
dengan dinding bercat putih dan bersalur batu bata berukuran besar. Setelah
menjadi Factory Outlet, dinding dihiasi foto-foto retro dari bangunan-bangunan
tua di Kota Bandung. Bagian dalam bangunan terdiri atas dua lantai semi –
terbuka yang digunakan untuk memajang aneka produk pakaian. Heritage dapat
dikatakan sebagai salah satu market leader Factory Outlet yang pertama di Kota
Bandung.
Mulai diinisiasi pada 1999 dan buka pada 2000, menjual aneka produk
pakaian dari dalam dan luar negeri. Heritage memiliki halaman parkir yang luas
dan pepohonan yang cukup rindang sebagai nilai tambah. Barang yang dijual tidak
hanya pakaian, tetapi ada berbagai aksesoris, kerajinan tangan, home living,
pernak-pernik dan food market yang mendorong Kota Bandung sebagai salah satu
tujuan wisata belanja.
Gambar 5 : Salah satu interior Heritage Factory Outlet
Bangunan Heritage Factory Outlet merupakan hasil konservasi dimana
bangunan berubah fungsi namun tetap mempertahankan struktur maupun fasad
bangunan. Pada dasarnya bangunan tersebut tetap mempertahankan bentuk asli
bangunan sehingga nilai sejarah yang ada di dalamnya tidak hilang. Dengan
adanya konservasi pada bangunan tersebut memiliki tidak hanya nilai sejarah
tapi juga nilai keagamaan dan nilai komersial dimana masyarakat sekitarnya
dapat ikut menikmati bangunan tersebut.